Assalamualaikum
Wr. Wb
Hai hai…
Kali ini
saya akan memberikan tips penulisan skripsi untuk kalian. Bahasan mengenai cara
menulis skripsi ini saya utamakan untuk skripsi sastra jurusan linguistik.
Kenapa
saya membahas tentang ini? Karena saya merasa banyak mahasiswa yang belum
mengetahui cara menulis skripsi walaupun mereka sudah ada di tingkat akhir,
sama seperti saya beberapa bulan yang lalu.. hehe...
Tips
berikut pure berasal dari pengalaman
saya saja, dan tidak harus juga dijadikan patokan dalam penulisan skripsi anda.
Saya hanya berharap mungkin saja tips-tips yang saya berikan ini dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk teman-teman yang membutuhkan informasi ini.
Tidak
berlama-lama, yuk kita mulai...
1. Pertama, anda harus memilih tema.
Dalam menulis skripsi sastra, teman-teman bisa memilih tema dengan cara
rajin-rajin membaca buku dengan sub kajian linguistik, seperti buku semantik,
sintaksis, dan morfologi. Menurut saya cara tercepat memilih tema adalah dengan
cara membuka halaman daftar isi. Di sana tentu anda akan menemukan banyak
sekali sub judul pembahasan, misalnya saja dalam buku semantik, tentu anda akan
menemukan sub judul seperti sinonim, antonim, metafora, metonimia, dan lain
sebagainya. Nah, selanjutnya anda hanya perlu melihat sub judul mana yang belum
banyak dibahas oleh “pendahulu” anda. Hehe..
2. Kedua, jika anda telah menemukan
tema besar, misalkan metafora, maka yang anda perlukan adalah melihat daftar
judul dari mahasiswa-mahasiswa terdahulu. Anda harus mengecek dengan seksama,
apakah judul tersebut sudah ada atau tidak. Jika anda menghiraukan tahapan ini,
siap-siap saja bekerja sia-sia. Anda tidak akan bisa melanjutkan penulisan
skripsi anda jika peneliatan serupa telah digunakan oleh kakak tingkat anda.
Jadi, benar-benar pastikan penelitian dengan tema yang anda pilih belum pernah
digunakan oleh siapapun sebelum anda. Akan tetapi, jika anda sudah menemukan
tema yang sama telah digunakan oleh mahasiswa sebelum anda, anda tidak perlu
bermuram durja dahulu.... baca dulu skripsi tersebut. Lihatlah identifikasi
masalah atau tujuan penelitian atau perumusan masalahnya. Siapa tahu, masih ada
sisa-sisa pembahasan yang bisa anda ambil untuk dijadikan bahan penelitian.
3. Ketiga, penentuan identifikasi
masalah. Anda harus membuka kembali buku –misalnya- semantika yang sebelumnya
anda baca. Di sana tentu terdapat banyak subjudul dari judul metafora yang
telah anda pilih sebagai tema utama anda. Biasanya dalam pembahasan metafora
terdapat juga pembahasan mengenai pengertian metafora secara garis besar,
jenis-jenis metafora berdasarkan A, jenis-jenis metafora berdasarkan B, dan
lain sebagainya. Nah, judul-judul tersebut bisa anda jadikan identifikasi
masalah anda. Contohnya, a. Bagaimana jenis-jenis metafora berdasarkan A dalam
bahasa X? b. Bagaimana jenis-jenis metafora berdasarkan B dalam bahasa Y?
4. Keempat, pemilihan judul. Setelah
anda mengetahui tema yang ingin anda bahas dan menentukan identifikasi masalah
yang ingin anda temukan jawabannya, yang perlu anda lakukan adalah menentukan sumber
data anda, apakah anda ingin menggunakan sumber data yang terdapat dalam
artikel surat kabar, surat cinta, novel, dan lain sebagainya. Setelah anda
menentukan sumber data anda maka anda dapat menuliskan judul anda misalnya
sebagai berikut; “Penggunaan Metafora pada Surat Kabar Berbahasa XYZ”.
5. Kelima, penulisan latar belakang,
latar belakang yang harus anda tuliskan tidak boleh memuat teori yang terlampau
banyak. Cobalah kuasai tema yang anda ambil, dan pikirkan dengan mendalam apa
alasan anda membuat penelitian ini, apakah karena tema tersebut unik? Atau karena
tema tersebut penting untuk dilakukan karena penguasaan terhadap tema yang anda
angkat dapat memberikan manfaat terhadap peningkatan kemampuan orang yang
tengah mempelajari bahasa tersebut dalam penelitian yang anda angkat? Semua
harus terangkum dengan baik di latar belakang. Saran saya, untuk menghindari
penggunaan teori yang banyak, coba tulis sebuah kalimat tanpa mengandung kata
yang bertujuan untuk menyajikan pengertian. Jangan menggunakan kata “adalah”, “berarti”,
“terbagi dalam”, misalkan jika anda menuliskan “Semantika adalah..” maka anda
tengah menyajikan sebuah pengertian yang pasti bersumber dari seorang ahli,
berarti anda tengah mengutarakan teori, dan perlu diingat kembali bahwa dalam
penulisan latar belakang, anda harus mengurangi pemaparan teori yang terlampau banyak.
6. Keenam, penentuan tujuan
penelitian. Ingat ya, tujuan penelitian adalah jawaban dari identifikasi
masalah. Penulisan tujuan penelitian juga ditandai oleh penggunaan poin dan
selalu didahulukan oleh kata yang sama untuk setiap poinnya. Contohnya: a. Mendeskripsikan A dalam ... b. Mendeskripsikan B dalam...
7. Ketujuh, penulisan kajian teori.
Teori-teori yang kalian pakai adalah teori-teori yang berasal dari buku yang
digunakan untuk penentuan tema yang anda baca diawal. Teori-teori yang anda
gunakan bisa berasal dari mana saja, bisa juga dari buku online yang bisa
didownload secara gratis. Rajin-rajinlah membaca skripsi yang membahas hal yang
sama dengan penelitian yang anda bahas. Tentunya kajian teori yang digunakan
pun tidak akan jauh berbeda. Tapi ingat, jangan menjadi plagiat! Tujuan kalian
melihat kajian teori adalah untuk menambah refrensi kalian. Kalian harus
membaca sendiri buku yang menjadi sumber kajian teori dari penelitian sebelum
anda. Kalian harus menerjemahkan sendiri –jika bahasa yang kalian teliti adalah
bahasa asing- dan mengutarakannya kembali dalam kajian teori dengan bahasa serta
cara anda sendiri. Jika anda melakukan hal ini, pasti skripsi anda pun akan
menjadi skripsi yang bisa anda banggakan sebagai hasil tulisan anda sendiri.
Malu kan kalau dapat gelar sarjana tapi penelitiannya hasil plagiarisme? Memang
orang lain tidak tahu. Akan tetapi ingat, andalah satu-satu orang yang akan
menanggung hal tersebut. Pasti perasaan anda tidak akan tenang seumur hidup
anda. Lagipula beberapa dosen entah bagaimana caranya bisa saja mengetahui
kajian teori anda adalah hasil mengutip dari skripsi orang lain. Tanggung
sendiri akibatnya jika sudah begini, hehe... perbuatan baik akan berbalik baik,
perbuatan buruk akan berbalik buruk guys.
8. Kedelapan, penulisan analisis
data. Sebelum menganalisis data, ada lebih baiknya jika kalian mengumpulkan
datanya terlebih dahulu.
9. Kesembelan, penulisan simpulan.
Simpulan adalah penjabaran jawaban mengenai identifikasi masalah atau perumusan
masalah yang terdapat dalam bab 1.
10. Terakhir, berdoa kepada Allah Swt.
Mintalah doa kepada orang tua anda juga agar penulisan skripsi anda berjalan
lancar. Amiiiin... J
Semangat untuk anda yang baru mulai menulis
skripsi, semangat juga untuk kalian yang sedang menulis skripsi. Semoga ilmu
anda berkah.
Terima kasih banyak mantemans.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
